Langsung ke konten utama

SEKITAR EMPAT KILOMETER JALAN DI SUNGAI NANAM,BUTUH SENTUHAN DANA APBD/APBN UNTUK AKSES MASYARAKAT TANI

SEKITAR EMPAT KILOMETER JALAN DI BELAKANG KANTOR WALI NAGARI SUNGAI NANAM,RUMPUIK TAKAPUANG-KUTIANYIE-AIE MURO SUNGAI NANAM, BUTUH SENTUHAN DANA APBD/APBN UNTUK AKSES MASYARAKAT TANI

Kabar Salimpek tv tgl 3/9/21



Salimpek tv -Warga Nagari Sungai Nanam,  Kecamatan Lembah Gumanti,  Kabupaten Solok,  meminta Pemerintah memperhatikan Jalan usaha tani dari dusun Aie Muro Menuju Kutianyie di Jorong Pasa.

Sekitar sepanjang 4 Km,Star dari kantor wali nagari Sungai Nanam menuju RUMPUIK Takapuang-Kutianyie-Aie Muro Sungai Nanam.
Hamparan perladangan sayuran,rancak dan sejuk mata memandang,Alhamdulillah terasa memberikan semangat baru.

Menuju perladangan ditengah area jalan yang masih belum layak ditempuh kendaraan roda empat.Sangat butuh bantuan pembangunan baik pengedaman,pengecoran kiri dan kanan serta pemberian kerekel dan pengaspalan.
Ditengah hamparan perladangan ,dijalan belakang kantor wali nagari Sungai Nanam-Kutianyie-Air Muro,Ada mushalla "Nurul Ihsan Kutianyie",Yang dibangun oleh keluarga besar Kutianyie Sawah dan Infak sadaqah ,wakaf ,serta bantuan kaum muslimin/ mat.

Alhamdulillah walau ukuran sederhanan 6x6 M3,namun sudah cukup layak untuk Kegiatan shalat 5 waktu,berbagai kegiatan pendidikan pembinaan anak-anak, Pengurus juga menyediakan air minum lengkap dengan gula,teh,kopi bagi yang ingin minum setelah siap shalat atau ketika istirahat.

Mushalla Nurul Iman Ihsan Kutianyie ini berada persis disamping aliran banda,atau sungai kecil Rimbo Jangek-Kutianyie-Koto-Pasa.Jika hujan beberapa hari saja,maka akan banjir,dan butuh pengedaman kiri dan kanan sepanjang 4 km, dengan perkiraan anggaran 3 Milyar rupiah.

Alhamdulillah tahun 2015,atas dukungan pemerintah propinsi Sumatera Barat,melalui dana pokir anggota DPRD provinsi Sumatera Barat,bapak Mochklasin SSi ,waktu itu pemilihan Dapil 1 SumBar.Kini.beliau berada di dapil 2 Anggota DPRD Provinsi periode 2014-2019,2019-2024.

Ditambah dengan dana pokir anggota DPRD kab Solok Periode 2014-2019 Kakanda H.Erpalis,SH.Serta dengan dukungan masyarakat yang luar biasa,baik berupa infak, sadaqah,wakaf ,tenaga,fikiran, memberikan lahan perladangan untuk dijadikan jalan.Semoga Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda.

Tahun 2018, Gubernur Sumatera Barat.Bapak Prof.DR.H.Irwan Prayitno,P,Si.M.Sc.telah melihat langsung kondisi jalan tersebut, sembari melakukan panen bawang merah.
Tahun yang sama kamipun telah mengajak langsung bapak Sidi Hermanto (Bapak DR.H.Hermanto,SE.MM), Anggota DPR RI Dapil 1 SumBar melihat langsung kondisi jalan tersebut.Semoga dukungan dari berbagai elemen masyarakat, Pemerintah, Perantau,serta BUMN,BUMD akan terus ikut berkontribusi mewujudkan cita-cita jalan belakang kantor wali nagari Sungai Nanam-Kutianyie-Rumpuik Takapuang-Aie Muro menjadi jalan yang berkualitas baik, dengan kondisi diaspal/beton sepanjang +- 4 Km.Amiin.

Tahun 2021, pemerintahan nagari Sungai Nanam melalui dana alokasi pembangunan nagari Sungai Nanam, telah mengalokasikan dana sekitar.Rp 50.000,000,-(Lima puluh juta rupiah).

Akses jalan menuju ke mushalla Nurul Ikhsan dari arah Koto-Gobah-Sampie-Aie Muro sudah bisa dilewati oleh mobil roda empat.Walau masih kondisi kerekel kasar dan masih butuh bantuan.

Namun dari arah belakang kantor wali nagari Sungai Nanam-Rumpuik Takapuang-Kutianyie belum bisa dilewati oleh kendaraan roda empat, Alhamdulillah lahan untuk jalan sudah diberikan oleh masyarakat yang begitu luar biasa pengorbanan mereka, untuk mewujudkan jalan ini,Karena begitu besar efek dan dampak positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi, pendidikan, transportasi bagi masyarakat,dan tentu pahala dari  Allah SWT yang sangat luar biasa, dengan memberikan tanah sebagai jalan.Semoga akan mengalir pahalanya hingga ke anak cucu dan keturunan.

Alhamdulillah sejak jalan belakang kantor wali nagari Sungai Nanam-Rumpuik Takapuang-Kutianyie-Aie Muro-Subarang Tabek-KubangKaciek-Sampie-Gobah.Kontribusi luar biasa masyarakat baik langsung maupun secara tidak langsung, Sumbangan berupa uang tunai pembeli semen,pasir,batu, kerekel,Snack goto royong dll.

Semoga Allah SWT
memberikan jalan kemudahan, untuk mewujudkan cita-cita jalan menuju ke lokasi mushalla dari belakang kantor wali nagari Sungai Nanam..ada sekitar 1,5 km menuju ke mushalla Nurul Ihsan yang belum bisa ditempuh kendaraan roda empat.

InshAllah Pahala yang berlipat ganda buat yang memberikan jalan,ide, pemikiran, ibadah,bantuan bagi masyarakat..baik untuk mencari nafkah, pendidikan, ekonomi,dan aktivitas lainya.Karena manusia terbaik adalah"Insan yang bermanfaat bagi orang lain".

 Harapan kami, semoga pemerintah daerah kab Solok, maupun pemerintah provinsi Sumatera Barat,serta Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir.H.Joko Widodo melalui kementerian PUPR melalui dana APBN bisa mengalokasikan dana pembangunan jalan belakang kantor wali nagari Sungai Nanam-Rumpuik Takapuang-Kutianyie-Air Muro-Subarang Tabek sepanjang lebih kurang 4 km, dengan hamparan perladangan sayuran bawang merah, bawang putih, kentang,tomat,cabe, seledri,kol,bawang prei ,serta sayuran lainnya,bisa diangkut langsung dari lokasi dan tidak mengeluarkan biaya yang besar.

Terimakasih atas dukungan dari semua elemen masyarakat, Anggota DPR,DPRD,Para perantau,Pemerintah, donatur dermawan, hamba Allah dimanapun.Masih terus ditunggu bantuan dan kontribusi kita semua.
Semoga suatu waktu, jalan ini beraspal.

#Jalan belakang kantor wali nagari Sungai Nanam#Rumpuik Takapuang-# Kutianyie -Air Muro-Subarang Tabek Sungai Nanam#
#InshAllah cita cita baik itu ada jalan#
#Jorong Pasa Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...