Kabar Gumanti TV
Trenggalek, gumantitv.online — Di tengah fenomena pendaftaran yang membludak di sejumlah sekolah dasar daerah perkotaan, beberapa sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Trenggalek justru menghadapi situasi memprihatinkan. Salah satunya adalah SDN 1 Kendalrejo, yang pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini hanya menerima satu siswa baru.
“Untuk tahun ini, kami hanya mendapatkan satu siswa, yang kebetulan rumahnya dekat sini. Kondisi ini terjadi karena banyak siswa dari TK lebih memilih melanjutkan ke SD lain yang lebih dekat atau dianggap lebih baik,” ungkap Kepala SDN 1 Kendalrejo, Didin, Senin (14/7/2025).
Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa, tanpa penggabungan kelas, meskipun ruang kelas terlihat makin sepi.
Fenomena Menurunnya Jumlah Pendaftar
Berdasarkan data dari Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SD di Trenggalek, tercatat 21 sekolah yang hanya mendapatkan 0 hingga 3 siswa baru. Salah satu yang ekstrem adalah SDN 3 Sumurup yang tidak mendapatkan murid sama sekali.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi rendahnya minat pendaftaran:
Urbanisasi ke pusat kota menyebabkan desa kehilangan usia produktif dan anak usia sekolah.
Zonasi longgar membuat orang tua bebas memilih sekolah di luar wilayah desa.
Kualitas fasilitas & guru menjadi pertimbangan utama orang tua.
Akses jalan dan transportasi membuat sekolah di pedalaman sulit dijangkau.
Suara dari Masyarakat
Tokoh masyarakat Desa Kendalrejo, Bapak Suwarno, menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut.
“Kalau dibiarkan, sekolah ini bisa tutup sendiri. Padahal sekolah ini sudah puluhan tahun jadi tempat belajar anak-anak desa. Mungkin pemerintah perlu bantu memperbaiki fasilitas atau menempatkan guru yang lebih aktif berinteraksi dengan warga,” ujarnya.
Sementara itu, seorang wali murid, Ibu Sulastri, orang tua dari satu-satunya siswa baru di SDN 1 Kendalrejo, mengaku memilih sekolah tersebut karena dekat dengan rumah.
“Anak saya biar sekolah dekat aja, nggak usah jauh-jauh. Tapi saya juga sedih karena cuma dia sendiri. Mudah-mudahan bisa tetap semangat belajarnya,” ucapnya.
Langkah Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek, Drs. Hartono, M.Pd., menegaskan pihaknya akan segera meninjau kondisi sekolah-sekolah terdampak.
“Kami akan evaluasi zonasi, melakukan pemetaan ulang kebutuhan infrastruktur pendidikan, dan mempertimbangkan penggabungan sekolah di wilayah demografi rendah,” jelas Hartono.
Ia menambahkan bahwa ke depan akan ada program revitalisasi SD di desa melalui digitalisasi, peningkatan pelatihan guru, dan sinergi dengan masyarakat setempat.
Editor: Tim Redaksi GumantiTV.online
“Bersama Menumbuhkan Media, Membangun Wawasan Masyarakat”
Komentar
Posting Komentar