Kabar Gumanti TV
Lembah Gumanti, gumantitv.online —
Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam.
Struktur Wilayah dan Kependudukan
Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu:
1. Tanjung Balit
2. Taratak Baru
3. Sungai Talang
4. Sibu-bua
5. Salimpat
6. Lipek Pageh
7. Aie Karuah
Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari.
Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi
Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hiliran Gumanti. Berada di dataran tinggi dengan suhu rata-rata 18°C, wilayah ini sangat ideal untuk sektor pertanian.
Menurut data dari Portal Resmi Kabupaten Solok, hasil utama pertanian meliputi:
Bawang merah
Sayuran dataran tinggi
Cabe
Peternakan kelinci
Kegiatan pertanian menjadi penopang utama perekonomian warga, di samping sektor pariwisata dan usaha rumah tangga.
Potensi Wisata: Desa Wisata Salimpek
Pengembangan wisata lokal juga menjadi perhatian. Melalui program Desa Wisata Salimpek yang dikelola oleh Pokdarwis Lubuak Sambai, wisatawan dapat menikmati:
Rafting dan tubing di sungai pegunungan
Akomodasi homestay berbasis budaya lokal
Wisata edukasi pertanian dan alam
Jarak ke pusat pemerintahan relatif mudah dijangkau:
3 km ke ibu kota kecamatan
35 km ke ibu kota kabupaten (Arosuka)
68 km ke ibu kota provinsi, Padang
Adat dan Agama yang Hidup Berdampingan
Nagari Salimpek merupakan cerminan hidupnya nilai-nilai Minangkabau yang kuat: Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Nilai adat dan agama Islam tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling menguatkan dalam kehidupan masyarakat.
Tradisi “Mambadak Masajik”
Salah satu contoh nyata adalah tradisi “mambadak masajik”, yaitu kegiatan membangun rumah ibadah yang dilakukan secara gotong royong dan musyawarah adat. Tradisi ini menggambarkan integrasi antara nilai syarak (agama) dan adat dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber: Facebook Nagari Salimpek
Batimbang Salah: Solusi Adat untuk Konflik
Menurut Jurnal Wacana Etnik, masyarakat juga mengenal tradisi “batimbang salah”, yaitu penyelesaian pelanggaran sosial yang dilakukan melalui sidang adat. Di sini, pelaku kesalahan akan diproses melalui musyawarah ninik mamak dan alim ulama, dengan sanksi berbasis adat dan syarak.
Nagari sebagai Kesatuan Adat
Sebagai satuan pemerintahan adat, nagari memiliki kewenangan untuk mengatur urusan masyarakat berdasarkan nilai-nilai adat yang telah diwariskan turun-temurun. Kekuatan ini menjadikan Salimpek sebagai nagari yang tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Islam sebagai Pondasi Utama
Mayoritas penduduk Nagari Salimpek adalah pemeluk Islam. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan masjid dan mushalla di setiap jorong, serta pelaksanaan pendidikan agama sejak usia dini.
Sumber: Repository UIN Imam Bonjol Padang
Penutup
Nagari Salimpek adalah contoh nyata harmonisasi antara alam yang subur, adat Minangkabau yang kuat, dan ajaran Islam yang kokoh. Dari struktur pemerintahan hingga kehidupan sosial, semuanya dibingkai dalam semangat kebersamaan dan kearifan lokal. Tak hanya unggul dalam pertanian, nagari ini juga terus berkembang sebagai tujuan wisata dan pelestarian budaya di Kabupaten Solok.
Redaksi gumantitv.online
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman resmi Pemerintah Kabupaten Solok atau media sosial Nagari Salimpek.
Komentar
Posting Komentar