Langsung ke konten utama

Baznas Bedah Rumah Dua Warga Tak Mampu di Sungai Nanam Keceamatan Lembah Gumanti

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Sabtu,10 April 2022 | 17:50 WIB

Solok Gumanti tv-10 Juni 20220.Dua warga tidak mampu di Jorong Taratak Pauh Nagari Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Mendapat bantuan program bedah rumah Baznas  Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Solok .

Bantuan tersebut diberikan dengan biaya renovasi rumah sebesar Rp25 juta dari Basnaz Provinsi Sumatera Barat untuk Ibuk YASMANI  dan Rp 20 Juta  untuk Wirdaneli.dari Basnas Kabupaten Solok.

“Hari ini penyerahan biaya  Bedah Rumah atas nama Ibu Wirdaneli dari Gurun Tandeh Jorong Taratak Pauh dan Ibu Yasmani  warga Koto Kaciek Jorong Taratak Pauh Nagari Sungai Nanam, Yang mana kondisi rumah mereka sangat memprihatinkan, Rumah Wirdaneli, Janda beranak tiga ini.rumahnya pada tahun 2020 diterjang angin puting beliuang dan merusak rumah bagian atap dan dinding dan lantainya pun masih tanah.

Sementera rumah ibuk Yasmani, Janda beranak 5 yang rumahnya dikunjungi team subuh Mubarakah Ramadhan 1443H Pemda Sumatera Barat, Yang langsung dipimpin oleh Gubernur Sumatera Barat dan melakukan sahur dilokasi rumah ibuk Yasmani, yang pada saat sahur lantainya hampir roboh, Karena sudah lapuk dimakan usia, dan kondisi ekonomi yang sangat sulit ” ujar Wakil ketua  Baznas  Kabupaten Solok, Buya Syahrul Ramadhan,S.Ag saat langsung ke lokasi ,kamis (9/6/2022).

Penyerahan  biaya  bedah rumah secara   langsung oleh Wakil ketua  Baznas  Kabupaten Solok kepada penerima bantuan bedah rumah.dalam rangka memastikan pelaksanaan dan pengerjaan rumah, Dengan mengumpulkan pihak keluarga dan mamak kaum, Serta masyarakat sekitar. Basnas juga mengajak untuk berkontribusi baik tenaga, Fikiran, Bahan bangunan maupun bantuan lainya. Ujar Syahrul Ramadhan,S.Ag.yang juga merupakan putra Alam Gumanti.


Dalam penyerahan biaya bedah rumah, Team BASNAS kabupaten Solok, Juga didampingi  pengurus Yayasan Generasi Peduli kenagarian Sungai Nanam ,Masriwal,M.BG.S.A.P dan beberapa orang pengurus yayasan. Masriwal menjelaskan,” Yayasan Generasi Peduli Kengarian Sungai Nanam bersama mahasiswa KKN UIN, UNP, Pada tahun 2021 juga telah menggalang donasi dan terkumpul Rp 4,5 Juta, Telah diserahkan dalam bentuk bahan bangunan dan upah tukang senilai Rp 2,5 juta.dan  Sebelumnya telah dilakukan survei kondisi rumah kedua warga tersebut yang dinilai sudah tidak layak huni, Sehingga pihak Wali Nagari Sungai Nanam, Jorong Taratak Pauh, BPN dan masyarakat serta Yayasan mengajukan bantuan bedah rumah kepada Gubernur Sumatera Barat melalui BASNAS Sumatera Barat  dan Basnas Kabupaten Solok.

“Setelah dilakukan survei dan di acc (accord : disetujui), Akhirnya rumah tersebut segera  dibanguan.sementara itu rumah ibu Yasmani telah dibantu dan  dibangun pondasi oleh keluarga besar ibu Yasmani.sementara untuk rumah Wirdaneli akan segera dibangun, Setelah pihak keluarga juga akan bergotong royong.  

Selama masa pengerjaan mereka tinggal dirumah saudara, dan ibuk Yasmani dirumah terpal yang dibuatkan keluarga disamping rumah yang akan dibangun," ujar Masriwal.

Sementara itu Wali Nagari Sungai Nanam didampingi kepala Jorong Taratak Pauh bersama dewan pembina yayasan Mulyono SC serta Dewan Pengawas Almasra,S.Pd berharap, Dengan adanya bantuan bedah rumah ini mereka bisa menikmati rumah yang layak huni, Tidak lapuk roboh atau bocor saat hujan, dan diminta agar dirawat dengan baik.jika ada yang kurang atau rusak bisa diperbaiki pihak keluarga  agar diperbaiki. 

Wirdaneli dan Yasmani, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat yang telah mengunjungi rumah kami bersama Baznas Sumatera Barat dan BASNAS Kabupaten Solok yang telah memberikan bantuan bedah rumah kepada kami yang tidak mampu ini 
“Saya berharap bantuan bedah rumah ini dapat memberikan rasa nyaman aman, Dalam menjalani kehidupannya, dan kembali terus bersemangat dalam menjalani hidup,” ujarnya Wirdaneli dan Yasmani hampir bersamaan. (Masriwal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...