Langsung ke konten utama

Pembangunan Surau Al-Baraqah Kaum Kutianyie Lipek Pageh Sungai Nanam - Salimpek Terus Berlanjut

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Rabu, 28/9/2022. 20:05 WIB

Jakarta Gumanti TV-25 September 2022 "Gotong royong beberapa waktu lalu.Bersama puluhan kaum laki-laki.Mereka berkumpul di tanah kaum Kutianyie Lipek Pageh, memulai pembangunan Surau AlBaraqah Kutianyie Lipek Pageh.Yang telah dirancang sejak Februari 2022. kaum ibu-ibu.juga tak mau ketinggalan.Menyiapkan makanan dan minuman.

Ketua pembangunan surau AL-BARAQAH Kutianyie Lipek Pageh.Tasril disela-sela Goro lanjutan pembangunan pengecoran pondasi mengatakan "Kami sangat bersyukur surau ini telah dimulai pembangunannya.Karena begitu lama cita-cita ini telah direncanakan,dan dilokasi pembangunan sekarang dahulu juga bekas surau/mushalla.Namun seiring waktu telah lapuk dimakan usia dan tidak bisa lagi dipakai,Hingga akhirnya dibongkar,serta dimamfaatkan untuk perladangan,Kita bersama sama gotong royong dalam pembangunan, karena sangat bahagia bisa kembali membangun surau,Yang kelak untuk tempat pembinaan anak cucu, kemenakan dan generasi muda penerus bangsa yang lebih baik”,Ujar Tasril.

Dewan Pembina, Salmanir Datuak Bandaro yang juga ketua IKKSN (Ikatan Keluarga Sungai Nanam), Melalui sambungan celuler mengatakan "Pembangunan surau yang diberi nama ini Al-Baraqah Kutianyie ini, adalah untuk menyatukan anak kemenakan dan ikut membina generasi muda,meraih keberkahan serta kelak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan kaum Muslimin Muslimat, Untuk aktifitas keagamaan,Kita merencanakan kontruksi bangunan ini bertingkat dua.Juga direncanakan untuk menjadikan sebagai pondok Tahfiz Al-Qur'an dan pendidikan agama Islam bagi generasi muda,anak-anak serta kaum Muslimin dan Muslimat.dan sangat berharap dukungan dari semua pihak,Baik berupa Infak, sadaqah,wakaf dll".Ujar Salmanir.

Ketua pembangunan Wel Efendi Sutan kayo, didampingi bendahara pembangunan Al-Masra,S.Pd Mengatakan "Pembangunan Surau Al-Baraqah dengan ukuran 8x8 m ini.telah melalui Proses dan rangkaian untuk pembangunan surau AlBaraqah diLipek Pageh Sungai Nanam Salimpat kecamatan Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat ini,Melalui tahapan tahapan proses pembangunan , dimulai pada Februari 2022 pembentukan panitia, Penyiapan lokasi, penyiapan desain gambar dan kontruksi bangunan, Pembuatan proposal dan kotak infak yang tersebar diberbagai tempat, terutama bagi keluarga besar Kutianyie yang merantau di Jawa,dengan meletakkan di toko dan kedai kedai milik perantau keluarga besar Kutianyie serta anak pisang dan perantau lainnya,asal Sungai Nanam -Salimpat dan Lembah Gumanti serta Hiliran Gumanti area Jabodetabek .Juga telah diberikan kaleng kotak infak permasing masing rumah kaum Kutianyie, untuk saat ini baru di Lipek Pageh,dimasa yang akan datang, direncanakan untuk keluarga besar Kutianyie dan kaum Muslimin dan Muslimat,serta penggalangan dana dari berbagai sumber untuk mewujudkan pembangunan tersebut.dengan perkiraan biaya Rp 500.000,000,-(Lima ratus juta rupiah).Kita berharap semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran serta keberkahan dari pembangunan surau AlBaraqah Kutianyie ini".Ujar Al-Masra.

Proses pembangunan, mulai dari penggalian pondasi sampai selesai, Pembuatan besi pondasi dasar, pengecoran pondasi, Penimbunan bagian dalam.dilakukan dengan gSungai Nanam -Salimpat sekitarnya,juga kaum Muslimin dan Muslimat.dan ditunjuk beberapa orang tukang, untuk pelaksanaan pembangunan.

Pembangunan saat sekarang dengan dana awal yang terkumpul sekitar 45 juta rupiah. Telah dimanfaatkan untuk pembelian besi,upah tukang,kerekel timbunan.Sehingga masih sangat banyak kekurangan dana pembiayaan, yang diperkirakan mencapai 1 miliar rupiah untuk tingkat 1 dan 2.

Penasehat yang juga mamak kaum Kutianyie Lipek Pageh Ir.H.Mustafa dan Ir.Abditaria yang selalu memberikan support ,juga memberikan beberapa saran kedepannya, Kiranya surau Al-Baraqah Kutianyie cepat selesai. kelak bisa berfungsi untuk berbagai kegiatan sosial masyarakat,Bisa dilengkapi dengan pustaka,Lembaga Pendidikan, Koperasi ,Toko dan juga layanan penyelenggaraan walimah/pernikahan serta layanan penyelenggaraan jenazah.Pelaksanaan Qurban,pengelolaan zakat dan sebagainya," Pesan H.Mustafa.



Sementara itu salah satu dewan pembina surau AlBaraqah Kutianyie Lipek Pageh Sungai Nanam-Salimpat. Masriwal,M.Bg,S.A.P. mengatakan "sangat berharap dukungan dari seluruh anak kemenakan Kaum Kutianyie Lipek Pageh Sungai Nanam-salimpat Lembah Gumanti dan sekitarnya,serta kaum muslimin dan muslimat dimanapun.Sehingga pembangunan surau Al-Baraqah Kutianyie berjalan dengan lancar dan bisa segera dimamfaatkan untuk aktifitas ibadah,pendidikan dan sebagainya"Ujar Masriwal 

Ketua pembangunan Tasril Bandaro Kayo mengajak bagi kaum Muslimin dan Muslimat dimanapun berada, yang ingin Berdonasi berupa infak,sadqah,wakaf dan lainya dapat mengirimkan melalui rek BCA .A.n Salmanir No.rek :5681062387. Ujar Tasril 



Alamat lokasi pembangunan surau Al-Baraqah Kutianyie Lipek Pageh Sungai Nanam-Salimpat kecamatan Lembah Gumanti Kab Solok Sumatera Barat. 

Dokumen foto, Sabtu,24/9/2022 dilokasi pembangunan surau AlBaraqah Kutianyie Lipek Sungai Nanam Salimpat 

Pengukuhan Dan Pelantikan Formatur MAG, Oleh Bapak,Jon Firman Pandu Sabtu 10 November 2021

Kumpulan Acara Munas Alam GumantiMUSYAWARAH NASIONAL MASYARAKAT ALAM GUMANTI | Sabtu, 13. November 2021

MUSYAWARAH NASIONAL MASYARAKAT ALAM GUMANTI | Sabtu, 13. November 2021

Alam Nagari Salimpek Nan Elok
otong-royong dari kaum Kutianyie Lipek Pageh 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...