Langsung ke konten utama

Pengurus Mushala Nurul Ihsan Kerja sama Dengan Islamic IAD Malaysia Berikan Santunan 60 Anak Yatim


Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Sabtu,19/04/2023. 11:45 WIB.

Jakarta Gumanti TV-Senja ini,Kutianyie yang biasa kondisi tenang kini menjadi riuh dan rendahnya suara canda dan tawa anak-anak yatim.

Pada Senin,17 April 2023. Pengurus mushalla Nurul Ihsan Kutianyie bekerja sama dengan Yayasan Sarbainah Sukarami,Yayasan Generasi Peduli kenagarian Sungai Nanam,Islamic IAD Malaysia,Jamiatul Fakir Muslim Nusantara Malaysia serta jamaah mushalla Nurul Ihsan.

Menyalurkan infak sadaqah Kaum Muslimin dan Muslimat,Para Dermawan.

Sebagai bentuk kepedulian kepada sesama, Jamaah dan Pengurus Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie menyantuni 60 orang Anak Yatim dan Dhuafa yang ada di di sekitar nagari Sungai Nanam.Masing-masing jorong dan perwakilan anak yatim.

Hadir dalam kesempatan tersebut,Kepala KUA kecamatan Lembah Gumanti.Zulhelmi,S.Ag.MH.

Sebelum pelaksanaan berbuka “Menyampaikan pesan dan mengajak anak yatim untuk terus sungguh-sungguh belajar dan beribadah,Karena orangtua anak yatim adalah kaum Muslimin dan Musimat,yang tentu akan bersama-sama memperhatikan anak-yatim,apalagi dengan adanya rencana pendirian pondok tahfiz khusus anak yatim,ini akan memberikan efek positif luar biasa terhadap pembinaan anak yatim masa mendatang,khususnya di Sungai Nanam”Ujar Zulhelmi.

Santunan ini diberikan kepada 60 orang  Anak Yatim & Dhu’afa di sekitar nagari Sungai Nanam yang dilaksanakan di Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie santunan diberikan langsung kepada anak-anak yatim dari perwakilan jorong sekenagarian Sungai Nanam.

Menurut Ketua mushalla Nurul Ihsan Kutianyie, Edison, kegiatan santunan ini merupakan kegiatan yang ke tiga dilaksanakan dimushalla Nurul Ihsan Kutianyie, tidak saja dibulan Ramadhan namun juga diluar bulan  Ramadhan.

Edison berharap, melalui santunan yang diberikan, lebih utamanya dapat memberikan banyak keberkahan kepada sesama. “Santunan ini agar bisa dibelikan untuk sesuatu yang bermanfaat untuk dapat dipergunakan nanti saat dibutuhkan,” ujar Edison, Senin (17/4/2023).

Sementara menurut Ketua Pembangunan dan ketua Penyantunan Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Masriwal,M.BG,S.AP, kegiatan ini  merupakan rangkaian acara Ramadhan di Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie.

Dan pengurus saat sekarang sedang merintis pondok tahfiz ,yang direncanakan salah satu programnya adalah pembinaan khusus anak yatim/paitu/dhuafa,dan pengurus bertekad untuk membina dalam bentuk asrama,dengan program unggulan tahfiz al-Qur,an dan skill dan nanti akan dipersiapkan,Sehingga anak-anak yatim ini tidak hanya disantuni dibulan Ramadhan dan dipersiapkan untuk bisa dibina,didik,dilatih  serta di berikan skill keahlian untuk keahlian hidup dimasa depanya.

Saat sekarang,pengurus sedang berjuang menyiapkan tempat untuk asrama sederhana anak yatim,saung untuk belajar,dapur,kamar mandi,yang hingga saat ini telah menghabiskan biaya sekitar 50 juta,yang diperoleh dari infak kaum Muslimin dan Muslimat.


Serta bantuan dari Jamiatul Fakir Muslim Nusantara Malaysia,yang datang ke Sungai Nanam Lembah Gumanti Kabupaten solok dan keliling Sumatera Barat.

Dan pengurus mengajak untuk melihat langsung proses pembangunan yang sedang berlangsung sudah sejak Februari 2023.

Tanah lokasi bangunan mushalla Nurul Ihsan Kutianyie merupakan Wakaf yang diberikan oleh anak-anak almarhumah Mayam (Alm Suharto,Paisal,Zulhendri), kata dia,Harapanya melalui santunan ini, bisa menjadi keberkahan baik bagi penerima yang dapat dijadikan manfaat, khususnya bagi Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie yang terus berupa mengelola dan mengalokasikan keuangan kepada dana social serta mengajak kaum Muslimin dan Muslimat.
Semoga menjadi keberkahan, kemajuan dan pahala yang besar bagi jamaah dan warga Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie,serta kita semuanya” katanya.

Sementara itu ALVI,perwakilan dari Islamic AID Malaysia,Sekaligus dewan pendiri Yayasan Rumah Bagonjong Sumatera Barat   menambahkan, bagi anak yatim santunan ini bisa menjadi penyemangat. “Karena dengan adanya perhatian mendapat  santunan bisa membeli  sedikit kebutuhan untuk Idul Fitri, baik makanan atau pakaian,dan kami akan berupa membantu bagaimana kedepannya pondok tahfiz anak Yatim yang baru dirintis ini berkembang dan maju serta mampu memberikan solusi terhadap anak yatim yang butuh perhatian sampai mereka mandiri” katanya.

Sedangkan bagi jamaah,kata Iwan, bisa menjadi penyemangat dalam beribadah ,apalagi mushalla Nurul Ihsan Kutianyie berada dilingkungan yang nyaman,jauh dari kebisingan dan di tengah-tengah perladangan masyarakat. 

Bagi penerima wakaf bisa bermanfaat bagi Mushalla  dan jamaahnya sehingga bisa menjadikan pahala jariyah bagi Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie.
Dihari yang sama, dilaksakanan pula ceramah Ramadhan dengan ceramah yang disampaikan oleh Raihan,Mahasiswa UIN Jokyakarta.

Dalam tausiahnya,Ustad Raihan mengatakan “ Keutamaan memperhatikan dan membina anak yatim sangat dicintai oleh Allah swt,Maka bersyukurlah kebiasaan ini terus dijaga dan dipelihara,Inshallah keberkahan akan menghampiri orang orang yang berjuang untuk anak yatim,Ujar Raihan. 

Sementara itu ,Masriwal terus mengajak kaum muslim dan muslimat para dermawan,donator yang ingin berinfak , sadaqah,wakaf guna pembangunan lanjutan mushalla Nurul Ihsan yang saat sekarang sedang membutuhkan lanjutan pembiayaan untuk (Tempat Wudhuk,Ruang Saung Pondok tahfiz,Ruang Imam ).Bisa melalui rekening mushalla  Bank Nagari /BPD Alahan Panjang.No rek.2300210149361.A.n Mushalla NUrul Ihsan Kutianyie sawah Jorong Pasa Nagari Sungai Nanam kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumater Barat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...