Langsung ke konten utama

Baru Dapat Bantuan Pemerintah Sijago Merah Membakar Rumah Winda Di Pakan Sabtu Sungai Nanam

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv 

Jakarta Gumanti TV-Tidak ada kemalangan yang direncanakan maupun musibah yang diharapkan. Namun takdir Allah SWT berkehendk lain.

Kebakaran warung dan rumah dari saudara kita  Wulan Indah Sari di Jorong Pakan Sabtu nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat.


Pada Jum'at,25/8/23.Sekitar jam 15.00.WIB. Malang tak dapat diraih,mujur tak dapat ditolak.Isi dan bagian dalam rumah ludes di lalap si jago merah.

Kepala Jorong Pakan Sabtu Sungai Nanam,Masrul,SH.I mengatakan, “ Penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB kemarin adalah akibat konsleting pada kulkas tempat menyimpat jualan/dagangan saudari Wulan Indah Sari,

Karena untuk menopang kehidupan sehari-hari ia berjualan kecil-kecilan,dan rumah yang ia tempati juga merupakan rumah bantuan Pemerintah pada program bedah rumah keluarga tidak mampu tahun 2022.

Saat kita  lokasi kebakaran dan melakukan upaya untuk memberikan bantuan bersama masyarakat yang ada di Pakan Sabtu dan sekitarnya,Saudara kita Wulan Indah sari juga termasuk keluarga tidak mampu" jelas Masrul

Dari kebakaran Warung tersebut kerugian sementara diperkirakan mencapai 50  juta rupiah. 

Ketua team Bidang Sosial kemasyarakatan Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam Asparina,S.Pt menyebutkan,”Warga melihat api sudah membesar dari arah dari rumah Winda, kemudian merambat dengan cepat.Sehingga api sulit dikendalikan.

Warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, Alhamdulillah hujan cukup membantu memadamkan api”, terang Asparina.

Rumah Winda yang ditempatinya bersama keluarga  masih rumah yang dibantu pemerintahan tahun 2022. Sehari-hari Winda bekerja diladang tetangga dan berjualan makanan kecil-kecilan. .

Menyikapi kejadian kebakaran di Nagari Sungai Nanam tersebut, tokoh masyarakat yang berada di rantau yang juga ketua umum MAG (Masyarakat Alam Gumanti), Irwan Sutan Rajo Endah,.melalui media ini mengatakan “sembari mengajak ,masyarakat dan para perantau untuk bersama-sama membantu meringankan beban saudari kita Winda,Sehingga sedikit akan meringankan beban hidup winda dan keluarga,Sehingga sedikit mengobati hati saudari winda dan keluarga”,Ujar Irwan


Sementara itu Ketua IKKSN (Ikatan Keluarga Kenagarian Sungai Nanam) Salmanir Dt Bandaro juga  “mengajak  masyarakat ,para perantau asal Sungai Nanam dan Alam Gumanti serta kaum Muslimin,Muslimat,para dermawan,
donatur dimanapun untuk bersama-sama membantu dunsanak kita Winda,

Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan ketabahan dan semoga Allah SWT Memberikan kemudahan agar kembali bisa memiliki tempat tinggal yang layak”,Ujar Dt Salmanir.

Dengan segala kerendahan hati,kami mengajak warga MAG.IKKSN.PEDULI.Para perantau, bapak/ibu kaum Muslimin/Muslimat,para dermawan,
hamba Allah dimanapun.Untuk bersama-sama membantu berupa infak sadaqah,wakaf guna untuk membantu saudara kita.

Bisa langsung ke Rekening  saudara  kita  Wulan Indah Sari  Bank Nagari/BPD Alahan Panjang No,Rekening 2300.0210.17990-3 Kode bank (118).(Mohon kirimkan bukti transfer).dan silahkan konfrimasi ke No.HP.0822-8546-3672 (Masrul,SH.I ( Kepala Jorong Pakan Sabtu Sungai Nanam.HP.0823-8230-8232 (Asparina,S.Pt (Ketua Team Peduli Nagari Sungai Nanam.Lokasi kebakaran,Rumah Wulan Indah Sari,Alamat,Jorong Pakan Sabtu Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kab Solok Sumatera Barat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...