Langsung ke konten utama

Yakesma Sumbar Serahkan Rumah untuk Guru Mengaji

Penerbit Berita Doni Gumanti
Kabar Gumanti TV
Jakarta Gumanti TV-Program Bedah Rumah untuk Guru Ngaji di Sungai Nanam, Kabupaten Solok, Pembangunan rumah yang saat ini sudah mencapai 100% telah selesai tepat waktu dengan target penyelesaian pada awal Februari 2025.

Merya Yeningrat, seorang Guru Ngaji yang menjadi salah satu penerima manfaat bedah rumah, merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Menjadikan rumah yang lebih layak huni tentu dapat memberikan kenyamanan tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari, terutama dalam mengajar dan membina anak-anak di sekitarnya menjadi generasi penerus bangsa agar memiliki akhlak yang baik.

Kepala cabang YAKESMA Sumbar Ali Margosim, Didampingi  Bidang Kemitraan dan Jaringan  Ahmad Ghaziyullah, S.TRelawan Muhammad Mukhlis,11/02/25 dilokasi pembangunan rumah serta pada acara penyerahan kunci bedah rumah Ustzah Merya Yeningrat menyampaikan arahan serta semangat kepada para donatur ,Para Dermawan dan Yakesma Sumbar atas bantuan bedah rumah ini.Senin, (11/02) lalu.
“Alhamdulillah, program ini sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian kepada guru mengaji. kondisi rumah yang lebih baik tentu memberikan kenyamanan untuk keluarga ustzah Mery dan memudahkan  dalam menjalankan tugas sebagai guru ngaji, Semoga keberkahan selalu menyertai para donatur dan dermawan.” ujar Ali Margosim,ST 

Sementara itu,Camat Lembah Gumanti,yang diwakili oleh Kabid Kesra Kantor Camat Lembah Gumanti.H.Heril Wandi,S.Pd.I
mengungkapkan harapannya atas keberlanjutan program ini.
“Program bedah rumah ini sangat berarti, tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga memberikan semangat dan dukungan moral bagi para guru ngaji yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Semoga proyek ini menjadi amal jariyah yang memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

KUA Lembah Gumanti,yang diwakili oleh Masriwal,S.A.P
Mengatakan semoga  program ini.
“Program bedah rumah ini sangat luar biasa  memberikan manfaat  tetapi juga memberikan semangat dan moral bagi para guru ngaji yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Semoga proyek ini menjadi amal jariyah yang memberikan berkah bagi semua pihak yang terlibat,dan akan terus berlanjut, termasuk program-program kemanusiaan lainnya” ujar Masriwal 
Ustazah Mery Yeningrat didampingi oleh Taufik Hidayat dari SDIT Qur'an Anzalat,Asparina,S.Pt dari Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam, mengucapkan "Ucapan Terima kasih kepada pihak YAKESMA Sumbar,Wali nagari Sungai Nanam,KAN, BPN, Kepala Jorong Aie Sanam,Para dermawan, donatur,serta Warga Group Warga Solok Saiyo Sakato, IKKSN, Masyarakat Alam Gumanti. Gumanti TV.Yayasan Pendidikan TK & SD Islam Sarbainah Arosuka, Yayasan Pendidikan TK Islam dan Rumah Tahfidz Darul Fath Qur'an Lipek Pageh Sungai Nanam 
yang selalu memberikan support dan semangat,dan selalu menguatkan semangat kami dalam mengajar ngaji" Ujar Merya Yeningrat 

Selain memberikan manfaat langsung kepada penerima program ini juga menjadi contoh nyata kepedulian Yakesma terhadap kesejahteraan para Guru Ngaji yang berperan besar dalam mencerdaskan masyarakat, namun masih dipandang sebelah mata.
Dengan telah selesai dan telah diserahkan rumah ini pemanfaatan oleh ustzah Mery Yeningrat.

Diharapkan rumah yang lebih layak ini dapat segera digunakan oleh Merya dan keluarga, serta memberikan dampak positif kedepannya bagi usaha memajukan pendidikan Agama Islam di Sungai Nanam Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Lokasi pembangunan bedah rumah Ustzah Merya Yeningrat.Belakang SDIT Qur'an Anzalat Aie Sanam jorong Aie Sanam Nagari Sungai Nanam.Kec.Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat.
Sungai Nanam,11/02/2025
Penulis.Masriwal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...