Langsung ke konten utama

Pondok Tahfidz Al-Qur'an Darul Qura' Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sungai Nanam Gelar Penyantunan Anak Yatim-Piatu Dhuaf dan Lansia

Penerbit Berita Doni Gumanti
Kabar Gumanti TV
Jakarta Gumanti TV-Pondok Tahfidz Al-Qur'an Darul Qura' Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sungai Nanam.Kec Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat menggelar kegiatan penyantunan anak yatim-piatu dhuafa.

Kegiatan ini yang semula direncanakan 50 orang anak yatim-piatu dhuafa dari sekitar Sungai Nanam. Namun antusias anak yatim-piatu yang hadir 75 orang anak yatim-piatu dhuafa, sehingga sekitar 20 orang terpaksa belum dapat santunan.
Dalam kegiatan ini, anak-anak yatim-piatu dhuafa menerima santunan berupa uang, Serta lansia guru ngaji sarung, jilbab, peci.
Kegiatan ini juga diisi dengan ceramah .Oleh Pimpinan Pondok Tahfidz Al-Qur'an Darul Qura'.H.Ali Asy'ari Lc.
Dalam tausiah nya mengatakan "
Kita harus menyadari bahwa anak-anak yatim-piatu dhuafa adalah bagian dari kita, dan kita memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "Dan berbuat baiklah kepada anak yatim, dan orang miskin, dan orang yang terlantar di jalan." (QS. Al-Baqarah: 83)
Ayat ini menunjukkan bahwa kita harus berbuat baik kepada anak-anak yatim-piatu dhuafa, dan membantu mereka dalam kebutuhan mereka.

Rasulullah SAW juga bersabda: "Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini." (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa memelihara anak yatim-piatu dhuafa adalah amal yang sangat mulia dan akan mendapatkan ganjaran yang besar di akhirat.
Kita harus menyadari bahwa anak-anak yatim-piatu dhuafa tidak hanya membutuhkan bantuan material, tetapi juga membutuhkan perhatian, kasih sayang, dan pendidikan.

Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk membantu anak-anak yatim-piatu dhuafa, baik secara material maupun non-material. Kita harus menjadi teladan yang baik bagi mereka, dan membantu mereka untuk menjadi generasi yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.

Dewan Pendiri Pondok Tahfidz Al-Qur'an Darul Qura' Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sungai Nanam, Masriwal,S.A.P. mengatakan "Ucapan terima kasih kepada semua donatur yang mensupport. baik dari Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam, IKKSN MAG, YAKESMA, Chika Smarfhone, FOKUS ,Kaum Muslimin dan Muslimat dan pihak yang telah mendukung kegiatan ini. 
Semoga kegiatan penyantunan anak yatim-piatu dhuafa ini menjadi pengingat kita untuk membantu anak-anak yatim-piatu dhuafa, dan kita dapat menjadi bagian dari solusi untuk membantu mereka sepanjang perjalanan kehidupan mereka hingga mandiri.Kegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari semua pihak,.Kami mendoakan, semoga Infak, sadaqah,wakaf dan bantuan lainnya, Allah SWT memberikan keberkahan dan ganti reski lebih baik. Dana yang terkumpul sebanyak 18.5 juta rupiah," ujar  Masriwal 

Kegiatan penyantunan anak yatim-piatu dhuafa ini merupakan  wujud kepedulian dan kecintaan terhadap anak-anak yatim-piatu dhuafa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat membantu meringankan beban mereka dan memberikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
Masriwal dkk bercita cita ingin membangun sebuah lembaga yang lebih fokus memberikan pendidikan, pembinaan serta berjuang untuk ikut membantu anak yatim-piatu dhuafa hingga mereka kelak menjadi generasi lebih baik.

Karena selama ini, Penyantunan hanya bersifat sementara, setidaknya 1 x setahun dan belum banyak memberikan solusi bagi anak yatim-piatu, terutama di kenagarian Sungai Nanam yang jumlah anak yatim-piatu , dhuafanya hampir 1000 orang yang tersebar di 15 jorong, yang saat sekarang sedang dalam proses persiapan pemekaran.

Semoga anak yatim-piatu dhuafa bisa mendapatkan laya pendidikan, kesehatan dan kesempatan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Sungai Nanam.15/03/25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...