Langsung ke konten utama

Pengurus Mushalla Nurul Ihsan Adakan Kegiatan Penyantun Anak Yatim Persama Laz Sahabat Yatim Indonesia Dan Jamaah Wisata Fakir Muslim Nusantara Malaysia

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv selasa,28 /02/2023. 14:30 WIB.

Jakarta Gumanti TV–Jadi anak yatim/piatu,kaum dhuafa, bukan keinginan kita.Namun takdir dan kehendak Allah SWT.Kitapun tak tau apa yang akan terjadi sesaat lagi, esok dan masa mendatang.Begitu juga mereka anak-anak yang telah terlebih dahulu orang tua mereka dipanggil oleh Allah SWT,baik karena sakit,kecelakaan,bencana alam atau kondisi tertentu diluar perkiraan kita. atas kehendak Allah SWT.

Dengan melihat,mendengar menyaksikan hal ini, Tentu kita tidak ingin melihat anak anak yatim-piatu, dhuafa mereka tidak melanjutkan sekolah atau kuliah.
Banyak terpaksa berhenti sekolah/,kuliah ataupun kadang makan yang terbatas, kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi.Ini merupakan peluang amal ibadah bagi kita semua, Yang Allah SWT izinkan sedikit memiliki lebih dari mereka.

Perhatian kita, adalah obat bagi mereka. Termasuk memikirkan keberlangsungan kehidupan sehari-hari mereka.Salah satu tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang andal dan berguna bagi masyarakat dan negara.Namun jenjang pendidikan yang harus dilewati adalah sangat panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh karenanya proses dalam pendidikan formal atau non formal harus benar-benar diperhatikan agar dapat melahirkan penerus bangsa yang unggul.

Berdasarkan hal tersebut LAZ Sahabat Yatim Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam berkolaborasi melalui kegiatan penyantunan anak yatim berprestasi.Yang berjumlah sebanyak 70 orang.Kegiatan bersama anak yatim dan piatu sekaligus penyerahan Paket alat tulis,tas dan masing-masing mendapatkan uang Rp 150.000/orang untuk 29 orang yang telah diverifikasi LAS Sahabat Yatim Indonesia.Sementara yang lainya dibantu oleh pengurus Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam dan Majelis fakir ilmu Muslim Malaysia.

Pimpinan rombongan.tuan Encik Noer Hisyam Bin Radzali. Rombongan yang terdiri dari para cikgu dan dosen diberbagai sekolah di Semenanjung Malaysia dan pensiuna jawatan di Malaysia.Dalam hal ini juga memberikan paket bantuan dan memberikan makan untuk 100 orang yang hadir.

Dalam bincang-bincang dengan media Gumanti TV ,pimpinan rombongan.tuan Encik Noer Hisyam Bin Radzali mengatakan “ini merupakan kali kedua kami hadir di Ranah Minang terkhusus di Bumi Alam Gumanti Sungai Nanam yang indah,Sehingga terjalin persaudaraan dan saling menyayangi pada anak yatim,piatu,fakir, dan juga kita bantu pembangunan Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie yang berencana mendirikan Pondok Al-Qur,an dan Pondok Asuh anak Yatim,dengan logat dan bahasa Melayu yang kental”Ujar tuan Encik Noer Hisyam Bin Radzali

M Hafiz Ananda M. Salah seorang putra Sungai Nanam yang saat ini aktif pada LAZ Sahabat Yatim Indonesia tersebut mengatakan “Program santunan berupa perlengkapan sekolah maupun uang saku yang diberikan kepada anak-anak yatim dhuafa sebagai penunjang bagi mereka untuk menjadi siswa dan siswi yang berprestasi.Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam menyalurkan bantuan dana pendidikan kepada anak yatim/piatu berkolaborasi bersama LAZ Sahabat Yatim Indonesia.Karena selama ini Yayasan Generasi Peduli Kenagarian cukup inten dalam program-program kemanusian”,Ujar M.Alfis Ananda.

Adapun penyerahan bantuan dilakukan di mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sawah Jorong Pasa Nagari Sungai Nanam. Ketua pelaksana ,Asparina,S.Pt Mengatakan “ Berharap bantuan dan kegiatan ini akan terus berlanjut dan berharap akan semakin banyak lembaga,donator maupun dermawan yang ikut memberikan bantuan bagi anak yatim,piatu dan masyarakat dhuafa,Ujar Asparina,S.Pt.

Sebelum mengakhiri,Masriwal M.BG.S.A.P sebagai ketua Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam dan didampingi oleh Pengurus Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie mengatakan

“Bantuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi anak yatim/piatu dapat memberikan semangat kepada mereka untuk menuntut ilmu.

Semoga Allah SWT selalu melunakkan hati kita untuk ikut merasakan beban kehidupan mereka.

Alhamdulillah.Penyantunan anak yatim-piatu di Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sawah Jorong Pasa Nagari Sungai Nanam kecamatan Lembah Gumanti kab Solok.Bersama LAZ Sahabat Yatim Indonesia Jkrta dan Silaturahmi dengan Team Wisata Jamaah Fakir Nusantara Malaysia.Untuk 70 orang anak yatim/piatu/dhuafa.Telah kita tunaikan.Terima kasih juga kerjasama dengan pihak Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam.untuk kemitraan kuliah di beberapa perguruan tinggi di negeri Jiran Malaysia.Bagi putra/i Alam Gumanti.InshAllah mereka siap untuk memfasilitasi” .Ujar Masriwal

Masriwal pun sangat berharap dukungan dan mengajak kita semua, Untuk terus bersama membangun tempat wudhuk mushalla Nurul Ihsan Kutianyie Sawah, yang saat ini pun masih sangat membutuhkan uluran tangan dari kita semua.

Insyaallah kami bercita cita disini membangun Pondok Tahfiz Al-Qur'an, Pondok pembinaan anak yang yatim, piatu, dhuafa,semoga Allah SWT memberikan jalan untuk mewujudkannya.Tambah Masriwal

Untuk itu, bagi masyarakat dan dermawan yang ingin berinfaq untuk pembiayaan pembangunan fasilitas tempat Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie dapat mengirimkan melalui rekening Bagi para Muslimin dan Muslimat serta para dermawan donatur yang ingin berinfaq, bersadaqah,wakaf dll bisa langsung melalui rekening Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie.No rekening Bank nya.Bank Nagari /Bank BPD Sumatera Barat.Kode Bank (118).23000210149361.
Rekening atas nama Mushalla Nurul Ihsan Kutianyie



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...