Langsung ke konten utama

Yayasan Pindidikan Sarbainah Lanjutkan pembangunan Mushalla Darul Mubarakah

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Kamis,4 /12/2022. 17:50 WIB

Jakarta Gumanti TV–Setelah hampir 1 bulan terhenti pembangunan mushalla Darul Mubaraqah di SD Islam Sarbainah.
 
Kembali dilanjutkan pembangunan mushalla Darul Mubaraqah SD Islam Sarbainah Sukarami, Terhenti karena memang kondisi pembiayaan yang agak tersendat",ujar Dewan pembina, Masriwal.

Menurut pak tukang da AF dan Mak Narawi mengatakan "Mushalla ini diperkirakan biayanya sekitar 250 Juta rupiah dan direncanakan juga untuk penambahan 3 ruang kelas,ruang kantor serta pustaka juga rencana pembebasan tanah,yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar 1 Milyar rupiah".

Foto pembangunan mushalla Darul Mubaraqah SD Islam Sarbainah Sukarami

Untuk itu, yayasan ini sangat membutuhkan bantuan dana dari para doMenurut  Ketua Yayasan Sarbainah,Ustazah Nelyizzati,ST.S.Pd.AUD saat ini untuk pembangunan gedung sekolah pengurus meminjam dana di Bank dan diangsur selama 10 tahun,Namun untuk pembiayaan pembangunan mushalla melibatkan semua pihak.wali murid, donatur.dermawan,kaum Muslimin dan Muslimat juga sangat berharap kiranya.

“Bantuan dari pemerintah, Baik Bupati Solok, Gubernur,anggota DPRD Kabupaten, DPRD provinsi maupun DPR RI dan DPD RI serta CSR perusahaan, pengusaha, Individu, kaum muslimin diamanapun berada,”  ujar Nely Izati penuh harap, Jum’at (2/12).

Sementara dalam diskusi   di sebuah rumah makan,Seusai kegiatan Jum.at Berkah. Jum'at,tanggal 2 Desember  2022 lalu, Masriwal bersama sama dengan salah seorang pendiri Yayasan Rumah Bajonjong Peduli Sumatera Barat. Alvi berdiskusi tentang proses pembanguan Mushalla Darul Mubaraqah Sarbainah,
Serta memberikan masukan bagi pengurus Yayasan Sarbainah, majelis guru serta karyawan dan karyawati TK dan SD Islam Sarbainah.Agar pengurus kreatif dan inovatif serta menciptakan ide ide yang dapat memberikan semangat kepada anak didik dan orang tua serta lingkungan.
Alvi berharap

“Semoga pembangunan TK dan SD Islam Sarbainah ini dan mushalla yang sedang dibangun ini, akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT,Kelancaran dan semakin berkembang,Maju dan menjadi sekolah tujuan bagi masyarakat dalam mempercayakan putra putri mereka ke TK dan SD Islam Sarbainah,serta menyarankan suatu saat mendirikan SMP Islam, Pondok Tahfiz Al-Qur'an, 

Karena saat sekarang pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan oleh generasi dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan,serta menangkal pengaruh negatif era teknologi informasi yang sangat pesat , Menanamkan agama yang baik sedini mungkin” sebut Alvin.

Adapun alamat TK IslamSarbainah,
Komplek Perumnas Nuansa Griya Arosuka Blok H.2 No 12 /Depan RSUD Arosuka.Jorong Sukarami nagari Koto Gaek Guguak Gaek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten solok Sumatera Barat.

Sementara untuk  SD Islam Sarbainah dan pembangunan mushalla Darul Mubarakah Sarbainah Dusun Melati Jorong Sukarami nagari Koto Gaek Guguak Gaek Kecamatan Gunung Talang Kabupaten solok Sumatera Barat.

Sekali lagi pengurus berharap untuk kelancaran pembangunan mengajak kaum muslimin serta para dermawan yang ingin  berbagi dan ikut berdonasi bisa langsung mengirimkan ke rekening Mushalla Darul Muabarakah Sarbainah No.Rekening mushalla  Bank Nagari BPD No rek.0601.021008928.4 An.Mushalla Darul Mubaraq Sarbainah.

Ketua pembangunan mushalla Darul Mubaraqah,Buya Andri Novico,S.Pd.I juga mengucapkan.
"Atas nama seluruh keluarga besar Yayasan Pendidikan Sarbainah, Mengatur kan ribuan terimakasih atas infak, sadaqah, wakaf dan bantuan lainnya".Ujar Andri Novico.

Kaba Berita Gumanti TV,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...