Langsung ke konten utama

Bertahun Sakit Tumor Tiroit Gondok, Mak Mawar Butuh Biaya Bantuan Pengobatan

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Kamis, 03/11/2022. 09:50 WIB

Jakarta Gumanti TV–Mak Mawar (60) warga Alam Gumanti  yang lahir pada tanggal  01-07-1962 di Jorong Data Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah Gumanti kabupaten Solok Sumatera Barat.

Leher beliau kini telah membengkat dan sakit,baik untuk berbicara,makan-minum maupun digerakkan.mak Mawar dengan suami beliau yang juga kondisi lumpuh ,Serta dua orang putra dan satu orang putri ini,Sedangkan sang putra juga kondisi butuh uluran tangan.

Kini hanya bisa pasrah dan berharap kedermawanan para dermawan.Betapa tidak ,Wanita yang telah nampak tua dan wajah lelah ini,hanya tertunduk sedih dan pilu,serta berurai air mata,saat team media  Gumanti TV bersilaturrahmi.

Kondisi beliau sangat memprihantikan dengan penyakit dileher tumor tiroik gondok yang  Sudah 10 tahun ini beliau derita.

Perempuan Petani/Pekebun ini hanya bisa pasrah di rumahnya.Walau untuk pengobatan beliau memiliki BPJS sosial,Namun untuk kebutuhan sehari-hari,termasuk keinginan operasi dan untuk pembelian obat. dengan sedih beliau berkata tak ada biaya.

Saat berbincang-bincang dengan beliau,Dengan suara serak dan pilu beliau berkata,dengan logat dan bahasa Minang yang kental  " Ondeh nak oi,makan c amak jo apak sarato anak-anak lai payah,kunun kok ka operasi dan biaya barubek ka Solok atau Ka Padang,Yo antah lah nak,indak tacaritoan dek amak do,Apak anak-anak pun lumpuah (Oh ananda,makan saja amak dan bapak serta anak anak susah,apalagi kalau mau operasi dan pergi berobat ke Solok atau ke Padang ,Ayah anak–anak pun lumpuh,Entahlah nak,tak sanggup amak menceritakannya,semabri menghapus air mata yang membasahi pipi beliau”.Ujar Mak Mawar dengan air mata deras mengalir.

Salah seorang warga Aie Dingin Ibuk Nur Asni ,yang merasa iba menyampaikan kepada team media  Gumanti TV,Semoga beliau bisa kita bantu bersama-sama,mak Mawar tak mampu lagi berusaha sedangkan suami beliau pak Nasir pun kondisi lumpuh,Mak Mawar dalam beberapa tahun ini hanya mengandalkan uluran tangan keluarga,tetangga serta para dermawan.Ujar Nur Asni.

Saat team media berbincang-bincang dengan Plt wali nagari Air Dingin,H.Heril Wandi,S.Pd.I mengatakan “Sedih rasanya kami sebagai Plt Wali Nagari belum mampu menolong beliau,namun kita akan terus berupaya mengajak dan menghimbau para deramwan untuk menolong beliau,setidaknya dengan doa serta jika ada rezeki bisa menolong beliau yang kondisi sangat memprihatinkan ditambah dengan kondisi suami yang lumpuh,serta anak-anak beliau yang juga ekonomi lemah,”Ujar H,Heril Wandi.

Dalam bincang-bincangnya Plt.wali nagari Aie Dingin dengan salah seorang pengurus M.A.G (Masyarakat Alam Gumanti,Bidang Sosial Kemasayarakatan.yang juga ketua dan pendiri yayasan Generasi Peduli kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok,
Masriwal,M,BG,S.A.P .H,Wandi berharap bisa bersama-sama dicarikan upaya untuk membantu beliau.

Hal itu dijawab oleh Masriwal “ InshAllah kita bersama-sama akan berupaya untuk menolong mak Mawar,yang diperkirakan biaya operasi dan membantu biaya kebutuhan hidup beliau dan suami serta anak-anak dan transport untuk ke Rumah sakit di Padang atau di Solok,sekitar Rp 50.000.000,-(Lima Puluh juta rupiah).

Semoga Allah SWT memberikan jalan bagi kita untuk membantu beliau,supaya  bisa operasi dan berobat,juga kebutuhan hidup.kita menghimbau para dermawan,
kaum Muslimin dan Muslimat serta para pembaca dan kita semua,untuk ikut meringankan beban penyakit mak Mawar.”Ujar Masriwal

Untuk meringankan beliau bisa menghubungi Plt wali nagari Aie Dingin H.Heril Wandi dikantor Camat Lembah Guamnti. atau kepala jorong Data Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat.
Dilaporkan dari Aie Dingin.2 November 2022.Oleh: Masriwal.Kaba Berita Gumanti TV,



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...