Langsung ke konten utama

10 Bulan Terbaring Tampa Pengobatan, Hardianto Butuh Biaya Berobat

Penerbit Berita Doni G'Malayu
Kabar Gumanti tv Minggu,28/05/2023. 08:57 WIB
Untuk foto-foto sudah izin kepada pihak keluarga.

Jakarta Gumanti TV-Terbaring dengan penyakit yang diderita,sudah 10 bulan tak pernah berobat,hanya terbaring menunggu bantuan dan belas kasih dari keluarga maupun tetangga.

Kondisi penyakit yang diperkirakan akibat penyakit gula,kini telah menggerogoti sekujur tubuh Hardianto.

Kaki dan tubuh telah separuhnya digerogoti penyakit yang membuat Hardianto tak bisa berdiri.Badan pun sudah mulai mengecil,untuk makan pun susah.

Kini hanya terbaring di kasur yang juga sudah mulai lapuk.

Hardianto bersama sang ibunda yang penuh kasih sayang,tinggal dirumah yang sangat sederhana, jika hujan maka akan banyak yang merembes ke dalam rumah,karena atap rumah banyak yang sudah bocor.

Herdianto didampingi ibunda tercinta, dengan belaian sang ibunda tercinta.
Merawat sepenuh hati dan jiwa, menyayangi dan berharap ada uluran tangan dermawan.

Kondisi ini lah yang dirasakan oleh "Hardianto"Umur 45 tahun.
Alamat pada KTP di Jorong Koto, Nagari Sungai Nanam kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat.

Saat sekarang tinggal dan dirawat ibunda tersayang di Ladang Lambau (dekat pengisian Perthasope). Padang Laweh Pakan Sabtu Alahan Panjang kecamatan Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat.

Saat rombongan Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam, yang dipimpin oleh Masriwal,bersama Syaufil Efendi, Laila fitrianita,Rosi Helmida, Mardiah,
Asparina ,Refi didampingi oleh kepala Jorong Padang Laweh Pakan Sabtu Alahan Panjang, Hasan Basri.

Mande Hardianto/Har.Mengatakan "Kami tidak punya BPJS,dan untuk berobat pun tidak ada biaya, untuk makan pun amak mengandalkan pitih/uang dari manggaloseh/mengupas bawang merah",Ujar Mande Hardianto.

Hardianto telah bercerai dengan istri hampir 3 tahun,dan dengan dua orang anak putri yang sedang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi  di Kota Padang, sedangkan yang satu lagi tinggal di pulau Jawa.
Untuk foto-foto sudah izin kepada pihak keluarga.
Saat rombongan berkunjung kerumah orang tua Hardianto.

Dengan terbata-bata Hardianto,penuh linangan air mata,Hardianto berkata dengan nada suara pilu dan serak " Bagaimana amak akan membawa ambo/saya berobat, Untuk makan saja kami payah dan sudah,"Ujar Hardianto terbata bata.

Kepala Jorong,Hasan Basri Imam Marajo Mengajak dan berharap "Kami berharap dukungan dan bantuan dari semua pihak,tak tega melihat kondisi Hardianto.

Kita sudah berupaya berkoodinasi dengan pihak Dinas Sosial,agar dibantu BPJS sosial yang tak beerbayar.

Serta berkoodinasi dengan lembaga lembaga sosial,tokoh tokoh masyarakat,perantau Masyarakat Alam Gumanti,serta dukungan dari rekan rekan pengurus Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam kecamatan Lembah Gumanti kab Solok Sumatera Barat",Ujar Hasan Basri.

Sebelum mengakhiri pembicaraan,Ibunda Hardianto pun dengan penuh harap mengatakan "Jo apo anak amak Hardianto ko ka amak  bao barubek nak, untuk makan c antah barantah , dengan logat Minangnya,(Dengan apa akan amak bawa berobat nak,makan saja entah bagaimana")Ujar mande Hardianto.dengan air mata sedih.

Sementara itu, Asparina,S.Pt (ketua bidang Sosial Yayasan Generasi Peduli Kenagarian Sungai Nanam). Mengatakan
"Kami hanya bisa memberikan semangat dan doa,semoga Allah SWT selalu memberikan  yang terbaik, Inshallah bersama sama kita akan berupaya untuk mencari solusi pengobatan,Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan untuk kesembuhan,

Pembicaraan kami dengan mamaknya Hardianto,yang sangat dibutuhkan saat sekarang, Kursi roda,BPJS sosial/gratis.Biaya perawatan ke rumah sakit.Kebutuhan sehari hari".Ulas Asparina.

Harapan yang sama disampaikan oleh Syaufil Efendi.
"Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan ganti reski lebih baik.buat para dermawan saudara Harianto bisa cepat sembuh.Serta pulih kembali".Ujar Syaufil Efendi
Sebelum meninggalkan rumah Hardianto, Masriwal , memberikan tausiah pendek bagi Hardianto dan keluarga,serta rombongan

"Mengunjungi orang sakit,Saudara yang tidak mampu,anak yatim-piatu,kaum dhuafa.ini cara  dan usaha serta menguatkan diri kita untuk menasehati diri sendiri,kita tidak tau takdir apa kelak akan menimpa kita.

Mari kita fastabiqul khairat, dengan membantu meringankan beban saudara kita "Hardianto".
Infak, sadaqah,dan bantuan biaya berobat bisa dikirimkan ke rekening  Bank Nagari/BPD Alahan Panjang  No.2300.0210.17268-2 a.n Jumiarni .Ujar Masriwal.
Untuk foto-foto sudah izin kepada pihak keluarga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...