Langsung ke konten utama

Tangis haru ustazah Mery Pecah Ketika Pimpinan YAKESMA Sumbar Ampiri Gubuk Tempat tinggalnya Tidak Layak Huni

Penerbit Berita Doni Gumanti
Kabar Gumanti TV
Jakarta Gumanti TV-Air mata haru bahagia tak terbendung. Suami istri dan 4 orang anak yang selama ini tinggal dirumah tidak layak selama ini.

Pada  minggu, 5 Januari 2025. Pimpinan lembaga Zakat LASNAZ  YAKESMA cabang Sumatera Barat H.Syafri.A.pt.MM bersama rombongan mengunjungi rumah ustazah merya Yeningrat (39), Suami Amrizal (40), ustazah yang selama ini berprofesi sebagai guru mengaji dan tinggal dirumah yang tidak layak huni.

Tepatnya di Jorong Lekok Batu gadang Nagari Sungai Nanam kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.Tangis haru ustazah pecah ketika Pimpinan YAKESMA Sumbar Syafri  didampingi ketua Pemberdayaan YAKESMA ustad Sandy menyatakan,  “ In Saya Allah pihak LASNAZ YAKESMA Sumbar akan membantu biaya bedah rumah, bersama Komunitas Warga Solok Saiyo Sakato, Forum Generasi  Peduli Kenagarian Sungai Nanam, Ikatan Keluarga Kenagarian Sungai Nanam (IKKSN) dan Masyarakat Alam Gumanti (MAG), serta pihak Yayasan SDIT Qur'an Anzalat Sungai Nanam,”.Ujar Syafri. 

Bantuan bedah rumah tersebut diberikan setelah melalui survey, kelengkapan administrasi  dan pihak YAKESMA membaca pemberitaan dibeberapa media online, sehingga menyentuh dan menggugah perasaan para dermawan, maka atas inisiatif aktivis sosial Masriwal yang selama ini juga sebagai guru mengaji  dan kawan-kawan guru mengaji lainnya.

Mencoba membuka donasi di beberapa group, Alhamdulillah respon yang cukup baik, dan respon yang cepat dari Pihak YAKESMA Sumatera Barat.

Ustazah merya Yeningrat, mengucapkan terimaksih kepada para dermawan dan LAZNAS YAKESMA Sumbar yang telah memberikan  bantuan bedah rumah, pihak yayasan SDIT Qur,an  ANZALAT Aie Sanam Sungai Nanam yang telah bersedia memfasilitasi dan membantu penyediaan tanah dengan system jual beli. 
Komunitas Warga Solok Saiyo Sakato, Forum Peduli Kenagarian Sungai Nanam, Masyarakat Alam Gumanti dan media online Gumanti TVPara dermawan,kaum Muslimin dan Muslimat.


Salah seorang anggota DPR RI asal Dapil Sumbar 1. Ustad H.Rahmat Shaleh,A.Pt.MM ketika dikonfirmasi via whatsab dan ikut membantu donasi mengatakan "Program seperti bagi Masyarakat tidak mampu sangat terbantu, walau yang diberikan hanya sebagai dana pemicu kepada masyarakat untuk bisa memperbaiki rumah tempat tinggal yang sebelumnya tidak layak huni hingga menjadi layak untuk dihuni, apalagi beliau seorang guru mengaji yang kondisi ekonomi dan tempat tinggal yang memprihatinkan, In Syaa Allah kita akan ikut berupaya mendorong Pemerintah terus membantu dan meningkatkan program-program pemberdayaan bagi masyarakat diberbagai bidang, terutama perumahan dan perbaikan ekonomi bagi guru-guru mengaji yang pengabdiannya sangat luar biasa, In Syaa Allah kami akan terus menyuarakan kepada Pemerintah untuk terus memperhatikan kesejahteraan bagi para ustad/ustazah yang mengabdikan diri dalam syiar Al-Qur'an yang mulia ini " ujar Rahmat Shaleh.

Secara terpisah anggota DPRD Kab Solok DAPIL 5. dr. Basrizal juga turut memberikan semangat kepada Ustazah Mery “ Semoga bedah rumah ini memberikan sitawa sidingin kepada ustazah dan keluarga, sehingga dalam pengabdian dalam mensyiarkan al-Qur'an akan semakin semangat dan tambah berkah hendaknya.

In Syaa Allah kami akan menyuarakan hal-hal seperti ini kepada Pemerintah Kabupaten Solok, sehingga akan ada peningkatan perhatian terhadap profesi guru mengaji baik di TPQ,MDTA,Pondok Tahfizd dan rumah Tahfidz dll”,Ujar Basrizal.
Sementara itu Masriwal. Sebagai salah seorang aktivis sosial mengatakan “Alhamdulillah kita bersama team Peduli Kenagarian Sungai Nanam sudah melakukan bedah rumah sejak 2018 hingga sekarang  sebanyak lebih kurang  15 unit bedah rumah dengan cara membuka donasi dan mengajak siapapun untuk berbagi reski. 

Mencarikan donasi keberbagai lembaga zakat dan pengusaha serta pemerintah, sehingga prosesnya lebih cepat,dan rumah bisa cepat dikerjakan dan cepat bisa ditempati,walaupun masih sangat sederhana,apalagi ustazah Mery adalah seorang guru mengaji,tentu harus menjadi perhatian akan kondisi beliau dan keluarga yang memprihatinkan,tinggal dirumah tidak layak,bersama suami dan 4 orang anak beliau. Ini bentuk penghargaan kita kepada guru sang penyiar Al-Qur'an”,Ujar Masriwal. 

"Tentunya  tidak bisa semuanya bisa membantu, namun demikian dengan apa yang diberikan oleh LASNAS YAKESMA Sumatera Barat, Komunitas warga Solok Saiyo Sakato,Forum Peduli Kenagarian Sungai Nanam,Ikatan Keluarga Kenagarian Sungai Nanam, Masyarakat Alam Gumanti dan Gumanti TV. Ini sangat membantu bagi ustazah Mery dan keluarga sebagai  penerima bantuan sebagai pemicu,"tambahnya.
Lokasi pembangunan bedah rumah ustazah Mery di Aie Sanam Nagari Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat.

Tepatnya dibelakang komplek SDIT Qur,an Anzalat Aie Sanam Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti. yang semula direncanakan di Jorong Lekok Sungai Nanam, Kecamatan Lembah Gumanti, namun karena biaya pengangkutan bahan kelokasi dan akses jalan yang cukup sulit. Maka disepakati untuk dipindahkan.

Bagi para dermawan yang ingin berbagi reski, bisa  ke rekening Penampungan Sementara a.n Masriwal.Rekening Bank Nagari Syariah No.7102.0220.27957-3.Atau langsung ke rekening YAKESMA Sumatera Barat.Rek BSI No.7272737171.Bank Muamalat.Rek No.42100488989.Rek  Bank nagari Syariah Sumbar.No Rek.71000220242253.Konfrimasi dan bukti donasi Amrizal.HP 0813-7482-1834.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...