Langsung ke konten utama

Kolaborasi MAG, RSUD Koja, dan Badiklat Patriot Bela Negara Gelar Khitanan Massal untuk 111 Anak

gumantitv.online -Jakarta, 9 Juli 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-73 RSUD Koja, Jakarta Utara, kegiatan khitanan massal sukses digelar pada Rabu, 9 Juli 2025. Sebanyak 111 anak dari berbagai wilayah jakarta mengikuti kegiatan sosial yang berlangsung mulai pukul 07.00 WIB di Aula Lantai 16, Blok A RSUD Koja.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian bakti sosial hasil kolaborasi antara Pengurus Masyarakat Alam Gumanti (MAG), RSUD Koja, dan Badiklat Patriot Bela Negara Purwasari.

Sebelumnya, rangkaian kegiatan sosial telah dimulai sejak 27 Juli 2024 di Sekretariat Lapangan MAG, Curug Sukabumi, dengan pelaksanaan santunan kepada 150 anak yatim. Keesokan harinya, pada 28 Juni 2024, dilanjutkan dengan khitanan massal tahap pertama yang diikuti oleh 50 anak.
Momen khitanan massal di RSUD Koja menjadi lebih istimewa dengan keikutsertaan salah satu anak dari Prof. Ahmad Faisal, salah satu pengurus pusat MAG. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari para pengurus terhadap kegiatan sosial yang inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Ketua Umum MAG, Irwan Sutan Rajo Endah, dalam komunikasi via WhatsApp dengan tim Gumanti TV, menyampaikan harapan besar agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tanah kelahiran para anggota MAG.
“Mudah-mudahan ke depan, kegiatan khitanan massal seperti ini bisa diadakan di kampung halaman tacinto kito, di Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat,” ujar Irwan.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga sosial dan institusi kesehatan lainnya untuk terus menghadirkan kegiatan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batimbang Salah: Tradisi Adat Penegak Norma Sosial di Nagari Salimpek

Kabar  Gumanti TV      Fhoto Sari Marajo : Niniek mamak nan           Ampek Suku di jorong Salimpek. Nagari Salimpek, Lembah Gumanti,  gumantitv.online  —  Tradisi Batimbang Salah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan hukum adat Minangkabau yang hingga kini masih lestari di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Tradisi ini menjadi cerminan kearifan lokal dalam menjaga tatanan sosial dan nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun. Pelaksanaan tradisi Batimbang Salah digelar di Balai Adat Salimpek dan melibatkan seluruh unsur pemangku adat, termasuk Niniak Mamak dari seluruh suku yang ada di nagari. Menurut penuturan Dt. Majo Nan Kayo, salah satu tokoh adat di Nagari Salimpek, tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk konkret penegakan hukum adat bagi warga yang melanggar norma adat Minangkabau.   “Tradisi ini bersifat terbuka agar menjadi pelajara...

Nagari Salimpek: Harmoni Alam, Adat, dan Agama di Lembah Bukit Barisan

Kabar  Gumanti TV     Fhoto kantor Wali Nagari Salimpek Lembah Gumanti,  gumantitv.online  — Nagari Salimpek merupakan salah satu nagari yang terletak di kawasan pegunungan Bukit Barisan, tepatnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Terkenal sebagai penghasil bawang merah, aneka sayuran, cabe, dan peternakan kelinci, nagari ini juga menyimpan potensi wisata dan budaya yang kental dengan nilai-nilai adat serta ajaran agama Islam. Struktur Wilayah dan Kependudukan Nagari Salimpek terbagi ke dalam tujuh jorong (wilayah administrasi setingkat dusun), yaitu: 1. Tanjung Balit 2. Taratak Baru 3. Sungai Talang 4. Sibu-bua 5. Salimpat 6. Lipek Pageh 7. Aie Karuah Dengan jumlah penduduk sebanyak 9.438 jiwa per tahun 2023, pembagian jorong ini menjadi tulang punggung pemerataan pembangunan dan pemerintahan nagari. Kondisi Geografis dan Potensi Ekonomi Nagari ini berbatasan dengan Nagari Alahan Panjang, Sungai Nanam, dan Kecamatan Hilir...

Viral Penjual Cendol Asal Batusangkar di Belanda, Bukti Jiwa Dagang Orang Minang Tak Kenal Batas

Kabar  Gumanti TV Jakarta,  gumantitv.online  —  Sebuah video yang diunggah oleh pengguna TikTok bernama @khaerulafandi10 tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam video yang diposting pada Minggu, 20 Juli 2025, Khaerul—seorang WNI asal Jawa Barat yang sedang berada di Belanda—merekam momen saat dirinya membeli minuman tradisional khas Indonesia, cendol, dari seorang penjual kaki lima di negeri kincir angin tersebut. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, Khaerul dengan ramah bertanya kepada sang penjual, “Ibu asalnya dari mana?” Dengan tersenyum, sang ibu menjawab, “Saya dari Batusangkar.” Tak puas dengan jawaban itu, Khaerul kembali bertanya, “Batusangkar itu di mana, Bu?” Sang ibu pun menjelaskan bahwa Batusangkar adalah sebuah kota kecil yang terletak dekat Bukittinggi, Sumatra Barat. Percakapan ringan itu diselingi gelak tawa hangat, sembari sang ibu dengan cekatan mengaduk dan menyajikan segelas cendol untuk Khaerul. Meja ...